Jumat, 21 November 2014

Kebutuhan Manusia terhadap Rasul

حَاجَةُ اْلإِنْسَانِ إِلَى الرَّسُوْلِ
Kebutuhan Manusia terhadap Rasul

Manusia Pertama
       Ketika Allah SWT menurunkan Adam AS beserta istrinya ke bumi, maka kemudian memiliki anak
       Setiap kali mengandung, Hawa melahirkan satu pasang anak kembar: laki-laki dan perempuan
       Syari’at yang diterapkan: perkawinan silang dan tidak boleh menikah dengan kembarannya
Fitrah Manusia (اَلْفِطْرَةُ)
       Allah SWT telah menanamkan fitrah (Islam) kedalam setiap janin yang sudah ditiupkan ruh
       Saat itulah Allah mengambil perjanjian kepada manusia dengan sebuah pertanyaan, “Apakah Aku ini Rabb kalian?” Maka semuanya membenarkannya dan menjadi saksi (7:172)
       Karena itulah, peradaban apapun yang berlaku pada manusia, purba ataupun modern, ada yang tidak dapat dihilangkan dari diri manusia
Mengakui Eksistensi Pencipta (وُجُوْدُ الْخَالِق)
       Fitrah yang ditanam oleh Allah tidak akan pernah hilang, yang terjadi adalah tertutupi dengan kotoran-kotoran lain
       Oleh karena itu, manusia pasti mengakui bahwa di balik alam semesta yang megah dan teratur ini, ada Penciptanya
Sang Pencipta
       Ada yang menganggap bahwa Pencipta itu terbatas pada satu kemampuan: langit sendiri penciptanya, laut, gunung, awan, dll ada pencipta dan pemeliharanya sendiri-sendiri
      Bhrahma: dewa pencipta alam
      Shiva: dewi perusak alam
       Menyembah perusak lebih disukai dari pada pencipta, sehingga patung dewi Shiva yang lebih banyak disembah
Naluri Menyembah
       Fitrah itulah yang mendorong manusia memiliki naluri untuk menghormati, mengagumi, mensucikan, mengkultuskan Dzat yang dianggap Tertinggi
       Selanjutnya di hadapan Dzat atau berbagai Dzat itu mereka menundukkan diri, menghinakan diri, ruku’, sujud
Hidup yang Tertata (اَلْحَيَاةُ اَلْمُنَظَّمَةُ)
       Fitrah juga mendorong manusia hidup secara teratur
      Mereka hidup berkelompok-kelompok (49:13)
      Mereka menunjuk satu orang sebagai pemimpin mereka
      Mereka mentaati aturan yang disepakati bersama atau yang ditentukan oleh sang pemimpin
Kekacauan
       Ketiadaan petunjuk menyebabkan terjadinya berbagai macam kekacauan
      Kacau dalam mempersepsikan Sang Pencipta
      Kacau dalam peribadatan
      Kacau dalam fanatisme dan penindasan terhadap rakyat oleh penguasa
Petunjuk Rasul (هِدَايَةُ الرَّسُوْلِ)
       kekacauan itu, maka Allah mengirim para rasul untuk memberikan petunjuk kepada umat manusia
       42:52-53 وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus)
       Petunjuk itu berupa WAHYU yang Allah turunkan kepada para nabi dan rasul, di antaranya berupa shuhuf (87:18-19) dan kitab-kitab (2:2)
Beribadah dengan Benar
       Berkat petunjuk Rasul, manusia mengenal Allah SWT dengan benar dan mengikuti pedoman hidup yang sejati
       Dengan begitu, manusia akhirnya dapat beribadah kepada Allah SWT dengan ibadah yang benar
       21:25 à sembahlah AKU saja
       98:5 beribadah dengan memurnikan ketaatan


0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2025 Hendri Pratama Design by O Pregador | Blogger Theme by Blogger Template de luxo | Powered by Blogger