Minggu, 16 November 2014

PENGERTIAN RASUL

MA'RIFATUL RASUL 
(Mengenal Rasul)

       Mengenal merupakan sebuah bahasa yang sangat penting dalam pembinaan keagamaan seorang muslim. Dalam kalimat syahadat kesaksiannya yang pertama yang dilakukan seorang adalah keyakinan bahwa Allah itu Esa dan yang kedua adalah keimanan terhadap kerasulan Muhammad SAW. Oleh karena itu pengenalan terhadap Rasulullah SAW sangat menentukan tingkat pemahaman, penghayatan dan pengamalan seseorang terhadap ikrar keislaman mereka, karena dari sinilah terbentuklah kepribadian muslim.

       Mengenal rasul menjadi sebuah keperluan yang asasi bagi kaum muslimin masa kini karena mereka tidak hidup bersama dengan nabi, mereka harus beriman kepada kerasulan Muhammad SAW dengan keimanan yang sebenar-benarnya. Inilah sebuah upaya untuk menghayati makna syahadatain.

       Ibnu Qoyyim menerangkan bahwa kebutuhan manusia yang utama adalah mengenal para rasul dan ajaran yang dibawanya, percaya akan berita dan yang disampaikannya serta taat pada yang diperintahkan, sebab tidak ada jalan menuju kebahagiaan dan keberhasilan di dunia dan akhirat kecuali dengan tuntunan para rosul. Tidak ada pula petunjuk untuk mengetahui yang baik dan buruk maupun keutamaan yang lain kecuali mengikuti rasul untuk mendapatkan ridha Allah.

      Tugas rasul di dunia ini adalah menyampaikan wahyu Allah SWT kepada umat manusia sebagai pedoman hidup. Semua rasul bersifat tabligh atau menyampaikan wahyu dan mustahil bersifat kimaan atau menyembunyikan wahyu yang diamanatkan kepada dirinya. Dengan penuh semangat dan rasa tanggung jawab, para rasul melaksanakan tugas-tugasnya walaupun harus menanggung segala resiko yang akan terjadi. Contohnya, Nabi Ibrahim AS mendapat resiko dari Raja Namrud dan rakyatnya sehingga beliau dibakar. Nabi Musa AS bersama kaumnya (Bani Israil) bersusah payah menyelamatkan diri dari kejaran tentara Raja Fir’aun sehingga nyaris tertangkap olehnya. Nabi Muhammad SAW berlumuran darah saat dilempari batu oleh penduduk Thaif dan nyaris terbunuh saat akan hijrah ke Madinah. Kesemuanya itu merupakan resiko yang harus dihadapi para rasul dalam melaksanakan tugas sucinya.


Allah SWT berfirman :

إِنْ أَتَّبِعُ إِلاَّ مَا يُوْحَى إِلَيَّ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الْأَعْمَى وَالْبَصِيْرُ أَفَلاَ تَتَفَكَّرُوْنَ

“Aku tidak mengikuti kecuali yang diwahyukan kepadaku, katakanlah apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat? Maka apakah kamu tidak memikirkannya.” (Al-An’am : 50)
Penting nya mengikuti Nabi

1.Mahabbatullah (cinta dari Allah),
2.Rahmatullah (kasih sayang-Nya),
3.Hidayatullah (petunjuk dari-Nya),
4.Mushahabatul akhyar fil jannah (bersama orang-orang pilihan di surga),
5.Asy-syafa’ah (mendapatkan syafaat dari Rasulullah saw),
6.Nadharatul wajhi (muka yang bersinar dan berseri di surga),
7.Mujawaratu ar-rasul (menjadi tetangga Rasulullah saw di surga),
8.Izzatun-nafsi (meperoleh kemuliaan jiwa di dunia dan akhirat),
9.Al-falah (kemenangan & keberuntungan). :

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَدِدْتُ أَنِّي لَقِيتُ إِخْوَانِي قَالَ فَقَالَ أَصْحَابُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوَلَيْسَ نَحْنُ إِخْوَانَكَ قَالَ أَنْتُمْ أَصْحَابِي وَلَكِنْ إِخْوَانِي الَّذِينَ آمَنُوا بِي وَلَمْ يَرَوْنِي

: Dari Anas bin Malik berkata: Rasulullah saw bersabda: Aku rindu ingin bertemu dengan (ikhwani) saudara-saudaraku


Kewajiban kita kepada allah Swt :

1. Mengimaninya

Banyak ayat yang menyebut iman kepada Allah dan Rasul secara bersamaan. Ini artinya bahwa Iman kepada Rasul tidak dapat dipisahkan dengan iman kepada Allah. Keislaman seseorang dianggap batal bila hanya iman kepada Allah akan tetapi tidak iman kepada Rasul, dan disebut inkaru sunnah.

2. Mencintainya

Iman seseorang dianggap sempurna bila ia telah mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih besar dibanding cintanya kepada orang lain bahkan dirinya sendiri.

3. Mengagungkannya

Jasa dan pengorbanannya untuk umat ini berikut sifat-sifat kesempurnaan yang Allah berikan kepadanya membuatnya layak untuk diagungkan. Namun pengagungan ini tidak boleh melampaui batas karena Islam melarang kultus.

4. Membelanya

Membelanya adalah kewajiban mukmin, caranya dengan ittiba’ kehidupannya, maka pasti Allah akan memberi penghargaan atasnya.

5. Mencintai mereka yang mencintainya

Mereka cinta karena Allah dan Rasul-Nya, mereka bertemu dan berpisah karena dorongan cinta tersebut. Mereka bagaikan tubuh yang satu, bila ada yang sakit, semua merasakan demam dan tidak bisa tidur.

6. Menghidupkan sunnahnya

Bukan hanya sunnah dalam ibadah khusus, bahkan termasuk aktifitas sehari-hari yang kecil dan sederhana. Bila aktifitas tersebut dimaksudkan untuk ittiba’ rasul, maka pasti bernilai ibadah.

7. Memperbanyak shalawat kepadanya

Satu shalawat nabi yang diucapkan seorang muslim akan dibalas dengan sepuluh kali doa Rasul untuknya.

8. Mengikuti manhaj-nya

Manhaj yang dimaksud tidak lain adalah sistem Islam yang mengatur segala aspek kehidupan manusia.

9. Mengikuti risalahnya

Dengan menjaga, membela, dan memperjuangkan dalam gerak dakwah dan jihad. :

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2025 Hendri Pratama Design by O Pregador | Blogger Theme by Blogger Template de luxo | Powered by Blogger